Tumbuhan adalah
: organisme eukarIotik, multisel, berklorofil, memiliki
dinding sel, autotrof
Dunia tumbuhan dikelompokan menjadi
tumbuhan tidak berpembuluh atau non- tracheophyta ( tumbuhan lumut), dan
tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (tumbuhan paku dan timbuhan berbiji)
yaitu xilem dan floem.
Xilem berfungsi mengangkut air dan
garam-garam dari akar ke daun
Floem berfungsi mengangkut hasil-hasil
fotosintesis
Tumbuhan terbagi menjadi tiga (3)
Divisi :
1. Bryophyta
(tumbuhan lumut)
2. Pteridophyta (tumbuhan paku)
3. Spermatophyta (tumbuhan berbiji
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema
klasifikasi tumbuhan di bawah ini
A. Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan
tumbuhan kecil, yang hidup di darat dan masih menyukai tempat lembab, tidak
memiliki akar, batang dan daun sejati, serta tidak memiliki pembuluh pengangkut
(xilem dan floem), merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan ber-talus
(Talofita) dengan tumbuhan ber-kormus (kormofita) dan mengalami
pergiliran keturunan
Talofita adalah tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara
akar, batang dan daun.
Kormofita adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara
akar, batang dan daun
Disebut tumbuhan peralihan karena ada tumbuhan yang
masih berupa talus (lembaran, yaitu lumut hati), tetapi ada juga yang sudah
memiliki struktur tubuh mirip akar, batang dan daun sejati (lumut daun).
Perhatikan gambar antara lumut hati dan lumut daun di bawah ini :
tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor (vegetasi
perintis), yang tumbuh disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh
2. Ciri-ciri tubuh Tumbuhan Lumut :
- ukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada yang mencapai 40 cm.
- Bentuk tubuh : memiliki dua bentuk generasi, yaitu generasi Gametofit dan generasi Sporofit
- ukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada yang mencapai 40 cm.
- Bentuk tubuh : memiliki dua bentuk generasi, yaitu generasi Gametofit dan generasi Sporofit
Gametofit adalah lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin )
Sporofit adalah lumut yang menghasilkan spora,
letak menunpang pada gametofit, perhatikan gb di bawah ini :
Generasi
gametofit :
- Merupakan generasi penghasil gamet
- Terdiri dari sel dengan kromosom
yang tidak berpasangan (haploid)
- Memiliki alat perkembangbiakan yang
disebut gametangium
- Gametangium terdiri dari gametangium
jantan dan betina
- Gametangium jantan disebut
anteridium menghasilkan spermatozoid
- Gametangium betina disebut
arkegonium menghasilkan sel telur (ovum)
- Gamet dihasilkan dari pembelahan
meosis (reduksi), yaitu pembelahan 2 kali pada satu untu gamet
menjadi 4 inti gamet haploid
- merupakan tumbuhan lumut yang tampak sehari-hari berwarna hijau
- Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium,
- merupakan tumbuhan lumut yang tampak sehari-hari berwarna hijau
- Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium,
lumut terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Lumut berumah satu
(monoceus), jika anteridium dan arkegonium terdapat pada satu
gametofit
2. Lumut berumah dua
(dioceus) ; jika antridium dan arkegonium , terpisah pada 2 gametofit.
Generasi
Sporofit (sporogonium) :
- Terdiri dari sel-sel gengan kromosom
yang berpasangan (diploid)
- Merupakan generasi penghasil spora
- Spora dihasilkan di dalam kotak
spora (sporangium)
- Letak sporofit menumpang pada
gametofit
- Sporofit menghasilkan spora dengan
bentuk dan ukuran yang sama (homospora/isospora).
3. Cara Hidup : autotrof artinya mengolah makanan
sendiri dengan melakukan fotosintesis.
4. Habitat : tanah, bebatuan, dan pohon yang
lembab dan teduh
5. Reproduksi : terjadi secara aseksual dan
seksual
Aseksual : dilakukan dengan spora,
prosesnya adalah sporogonium (lumut sporofit) membentuk sporangium, di dalam
sporangium terjadi pembelahan membentuk spora haploid, spora tumbuh jadi
protonema, kemudian tumbuh jadi gametof haploid (n).
Seksual : terjadi penyatuan
gamet jantan (spermatozoid) dengan gamet betina (ovum). prosesnya adalah ,
fertilisasi antara sperma dan ovum menghasilkan zigot (2n). Zigot membelah
menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).
Reproduksi lumut menunjukan adanya
metagenesis pada lumut, yaitu pergiliran antara generasi gametofit (n) dengan
generasi sporofit (2n).
Dalam daur hidupnya generasi gametofit
merupakan generasi yang dominan dibandingkan generasi sporof.
Perhatikan skema siklus
hidup/ metagenesis lumut di bawah ini : Spora- protonema-tumbuhan
lumut-zigot-sporofit
6. Klasaifikasi :
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan talus, hidup ditempat lembab dan autotrof.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan talus, hidup ditempat lembab dan autotrof.
Terbagi menjadi 3 kelas: Lumut hati,
lumut tanduk dan lumut daun.
1. Hepaticopsida (lumut hati)
- tubuh berbentuk talus, berlobus
seperti hati manusia
- merupakan lumut berumah dua
(deoceus)
- Reproduksi aseksual dengan cara
fragmentasi, pembentukan gemmacup
(kuncup) dan spora
- Gemmacup adalah struktur khas yang
terdapat pada gametofit
berupa mangkok yang
mengandung kumpulan lumut kecil.
- Gemma dapat lepas dan tersebaroleh air
kemudian tumbuh menjadi
lumut baru.
- Reproduksi seksual terjadi dengan
fertilisasi antara spema dan ovum
membentuk zigot.
- Contoh Marchantia
polimorpha
2. Anthocerotopsida (lumut tanduk)
- Anthoceropsida sering disebut lumut tanduk.
- Gametofitnya mirip dengan lumut
hati, perbedaannya terletak pada
sporofitnya.
- Sporofit lumut tanduk mempunyai
kapsul memanjang yang tumbuh
seperti tanduk dari
gametofit.
- Contoh lumut tanduk adalah
Anthoceros laevis (lumut tanduk).
3. Bryopsida (lumut daun)
-
Merupakan lumut sejati karena bentuk tubuhnya mirip tumbuhan kecil
yang memiliki bagian akar (rizoid), batang dan daun.
- hidup berkelompok membentuk hamparan tebal seperti beludru
- contoh Polytrihcum dan Spagnum
yang memiliki bagian akar (rizoid), batang dan daun.
- hidup berkelompok membentuk hamparan tebal seperti beludru
- contoh Polytrihcum dan Spagnum
7. Manfaat Tumbuhan lumut
- Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.
- Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan dapat digunakan sebagai penahan erosi dan
menyerap air
- Dapat digunakan sebagai ornamen tata ruang
- Marchantia sebagai obat penyakit hati
- Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.
- Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan dapat digunakan sebagai penahan erosi dan
menyerap air
- Dapat digunakan sebagai ornamen tata ruang
- Marchantia sebagai obat penyakit hati
Divisi Pterydophyta (Tumbuhan Paku)
1. Tumbuhan Paku adalah : tumbuhan yang sudah memiliki akar, batang dan daun sejati, berkembang biak dengan spora (kormofita berspora), dan memiliki pembuluh angkut xilem dan floem, memiliki klorofil, berakar serabut dan mengalami pergiliran keturunan
2. Ciri Tubuh
- Ukuran : bervariasi , 2 cm (paku air), 5 m (paku tiang), 15m (paku purba)
- Bentuk : lembaran,
perdu (pohon), seperti tanduk rusa
- Struktur dan fungsi : memiliki dua generasi yaitu sporofit dan gametofit.
- Struktur dan fungsi : memiliki dua generasi yaitu sporofit dan gametofit.
Generasi Sporofit
- Merupakan generasi penghasil spora
- Umumnya sporofit tumbuhan paku
memiliki akar, batang dan daun sejati
- Batang ada yang tumbuh tegak , ada
yang di bawah tanah, yang disebut rizom
- Memiliki dua macam ukuran daun
mikrofil (daun kecil seperti sisik) dan makrofil (daun besar)
- Memiliki dua jenis daun, yaitu :
daun steril (tropofil ) : daunyang
tidak menghasilkan spora
daun fertil (sporofil) : daun yang
menghasilkan spora
- Pada daun fertil terdapat kotak
spora (sporangium)
- Sporangium berkelompok membentuk sorus, yang dilindungi selaput indusium
- Pada paku yang berdaun kecil sporangium berupa strobilus di ujung cabang
- Generasi sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang memiliki ukuran lebih besar dan lebih dominan dibandingkan generasi gametofit
- Sporangium berkelompok membentuk sorus, yang dilindungi selaput indusium
- Pada paku yang berdaun kecil sporangium berupa strobilus di ujung cabang
- Generasi sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang memiliki ukuran lebih besar dan lebih dominan dibandingkan generasi gametofit
Generasi Gametofit
- Merupakan generasi penghasil gamet
- Hanya berukuran beberapa milimeter
saja
- Berbentuk seperti hati berupa
lembaran, memiliki rizoid yang disebut protalus (protalium)
- Protalus ada yang tidak memiliki
klorofil, untuk mendapatkan nutrisi bersimbiosis dengan
jamur
- Gametofit menghasilkan gamet : gamet
jantan (anteridium) menghasilkan sperma berflagel, dan
gamet betina
(anteridium) menghasilkan
ovum
- Memiliki dua jenis gametofit :
Gametofit biseksual : jika dalam satu
gametofit terdapat dua jenis gamet, merupakan paku homospora
Gametof ualam satu gametofit
uniseksual : jika dalam satu gametofit hanya terdapat satu jenis gamet saja,
merupakan paku heterospora
- Berdasarkan jenis spora yang
dihasilkan, tumbuhan paku terbagi menjadi 3 :
Paku homospora (isospora) : paku yang
hanya mengasilkan satu jenis spora yang sama besar
Paku heterospora : paku yang
menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya (makrospora/spora betina)
dan mikrospora/spora jantan
Paku peralihan : paku yang
menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama dan sudah diketahui gamet
jantan dan gamet betina . contoh paku ekor kuda
3. Cara Hidup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan
cara fotosintesis
4. Habitat : Terestrial (di darat), dan di air (contoh : semanggi)
5. Reproduksi : terjadi secara aseksual dan seksual
Aseksual : diawali dari spora (n) yang
tumbuh menjadi protalus /protalium (generasi gametofit) yang menghasilkan
gamet jantan (sperma) dan gamet betina Ovum), selanjutnya terjadi
fertilisasi
Seksual : terjadi fertilisasi antara
sperma dan ovum yang menghasilkan zigot (2n), yang tumbuh menjadi embrio ,
selanjutnya berkembang menjadi tumbuhan paku (sporofit), kemudian menghasilkan
spora (n).
Mengalami metagenesis (pergiliran
antara generasi sporofit dan gametofit).
Perhatikan skema metagenesis tumbuhan
paku di bawah ini : spora- protalium- zigot-tumbuhan paku- sporangium
6. Klasifikasi : Tumbuhan paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :
Paku purba (Psilopsida)
Paku kawat (Lycopsida)
Paku ekor kda (Spenopsida)
Paku sejati (Pteriopsida)
Paku purba (Psilopsida)
- Spesiesnya hampir punah, tersisa 10 - 13 spesies
- menghasilkan satu jenis spora
(homospora)
- gametofitnya tidak memiliki
klorofil, nutrisi diperoleh dari simbiosis dengan jamur
- contoh : Rynia dan psilotum
Paku kawat (Lycopsida)
- jumlah lebih kurang 1000 spesies
- menghasilkan dua jenis spora
(heterospora)
- Sporangium terdapat pada strobilus
yang berbentuk kerucut
- Gametofit tidak berklorofil
- Gametofit ada yang uniseksual dan
biseksual
- contoh : Selaginela dan LycopodiumPaku ekor kuda (Spenopsida)
- habitat di tempat lembab daerah
subtropis
-disebut ekor kuda karena bentuk
batang seperti ekor kuda
- sporangium berupa strobilus
- merupakan paku homospora
- gametofit memiliki klorofi
- Gametofit biseksual
- contoh : Equisetum
Paku sejati ( Pteriopsida)
- Jumlah paling banyak, kurang lebih
12.000 spesies
- Memiliki akar, batang dan daun
sejati
- Daun muda tumbuh menggulung
(circinnatus)
- Contoh : semanggi (Marsilea
crenata) , suplir (Adiantum cuneatum)
7. Manfaat Tumbuhan Paku
1. Untuk tanaman hias
2. Untuk sayur-sayuran
3. Sebagai pupuk hijau tanaman padi
4. Selaginella plana sebagai obat luka
Divisi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Yunani,
sperma=biji , phyton=tumbuhan
1. Tumbuhan berbiji
adalah kelompok tumbuhan yang hidup di darat, memiliki
akar, batang dan daun sejati, tracheophyta,
autotrof, serta menghasilkan biji.
2. Tumbuhan
berbiji berukuran
makroskopik dengan ketinggian yang sangat
bervariasi.
Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. misalnya pohon konifer Sequoiadendron giganteum di taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar 115 m dan diameter 14 m.
3. Habitus atau perawakan
Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. misalnya pohon konifer Sequoiadendron giganteum di taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar 115 m dan diameter 14 m.
3. Habitus atau perawakan
tumbuhan
berbiji sangat bervariasi, yaitu :
- Pohon, misalnya : jati, duku, kelapa, beringin, cemara.
- Perdu, misalnya : mawar, kembang merak, kembang sepatu.
- semak , misalnya : arbei.
- Herba, misalnya : sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot.
4. Cara hudup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari
5. Habitat :
Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air,misalnya teratai.
6. Reproduksi :
- Pohon, misalnya : jati, duku, kelapa, beringin, cemara.
- Perdu, misalnya : mawar, kembang merak, kembang sepatu.
- semak , misalnya : arbei.
- Herba, misalnya : sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot.
4. Cara hudup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari
5. Habitat :
Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air,misalnya teratai.
6. Reproduksi :
Terjadi secara aseksual/ vegetatif dan
seksual/generatif
1. Vegetatif :
yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului
peleburan dua sel gamet. Dibedakan menjadi 2 macam yaitu vegetatif
alami ( rhizoma/akar tingal, stolon/geragih, umbi batang,umbi lapis,
umbi akar,tunas, tunas dan adventif), dan vegetatif buatan ( mencangkok,
stek, okulasi, mengenten, merunduk).
2. Generatif/ Seksual
Terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet,yang disebut pembuahan(fertilisasi). Pembuahan akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (Persarian/polenasi).
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.
Pembuahan
Penyerbukan akan menghasilkan individu
baru apabila diikuti oleh pembuahan, yaitu peleburan antara sel kelamin jantan
dengan sel kelamin betina. Pada tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam
pembuahan, yaitu pembuahan tunggal pada Gymnospermae, dan pembuahan ganda pada
Angiospermae.
a. Pembuahan tunggal
Contoh proses pembuahan tunggal pada
Pinus (Gymnospermae)
Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae
atau tumbuhan berbiji terbuka.
Prosesnya adalah
: Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian
dengan mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya
akan diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil.Serbuk sari ini
sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel
vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini
kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke ruang
arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang terdapat di
antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping akan
terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif membelah menjadi dua
dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel spermatogen atau
calon spermatozoid. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel permatozoid.
Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan kedua sel
spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan, sehingga
spermatozoid dapat berenang di dalamnya. Pada ruang arkegonium terdapat
sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu spermatozoid,
sehingga pembuahan pada Gymnospermae selalu mengasilkan zigot yang kemudian
tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan tunggal seperti ini misalnya
terjadi pada pohon Pinus.
b. Pembuahan ganda
Terjadi pada tumbuhan Angiospermae
atau tumbuhan berbiji tertutup.
1. Perkembangan serbuk sari
Serbuk sari yang jatuh di kepala putik
terdiri atas satu sel dengan dua dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput
luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah, kemudian intin tumbuh memanjang
membuat buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang
bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang
besar didepan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan,
dan yang kecil di belakang adalah inti generatif. Inti generatif membelah lagi
menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif 1 dan inti
generatif 2.
2. Pembentukan sel telur
Bersamaan dengan perkembangan serbuk
sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal biji sel induk
megaspora (megasporosit/makrosporosit) membelah secara meiosis menjadi
4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh menjadisel
megaspora/makrospora (inti kandung lembaga primer). Inti sel megaspora
ini selanjutnya membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-8 inti
tersebut kemudian masing-masing akan terbungkus membran sehingga menjadi sel
yang terpisah. Karena itu sel-sel di dalam bakal biji sering disebut multigamet.
Langkah berikutnya, 8 sel tersebut
membentuk formasi di dalam bakal biji. Tiga sel menempatkan diri di bagian atas
bakal biji disebut antipoda. Yang di bagian bawah dekat mikrofil, 3
sel menempatkan diri berdekatan. Yang tengah adalah ovum, sedang
mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah sinergid. Dua sel yang
tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti
kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n).
Jika terjadi pembuahan, inti
generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot, sedang inti generatif 2 membuahi
inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm (3n) sebagai cadangan
makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan pembuahan ganda.
Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji.
inti generatif 1 (n) +
ovum (n) —–> zigot (2n)
inti generatif 2 (n) +
inti kandung lembaga sekunder (2n) —–> endosperm (3n)
7. Klasifikasi
Divisi tumbuhan berbiji dibedakan
menjadi dua subdivisi , yaitu :
Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae)
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan berbiji
terbuka (gymnospernae) adalah
tumbuhan yang bijinya tidak ditutup oleh bakal buah.
Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka
adalah:
Pada umumnya perdu atau pohon, tidak
ada yang berupa herba Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
Bentuk perakaran tunggang
Daun sempit, tebal dan kaku
Tulang daun tidak beraneka ragam
Tidak memiliki bunga sejati
Alat perkembangbiakannya berbentuk
kerucut yang disebut strobilus atau runjung.
Bakal biji tersusun dalam strobilus
Alat kelamin terpisah, serbuk sari
terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
bakal biji tidak dilindungi daun
buah/berbiji terbuka
Terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :
a. Cycadinae
Ciri khas adalah batang tidak
bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan
tumbuhan berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau strobilus
betina saja. Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis
haji)
b. Ginkgoinae
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli
dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas
dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang
berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo
biloba.
c. Coniferinae
Coniferales berarti tumbuhan pembawa
kerucut, karena alat perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus
berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini memiliki ciri selalu
hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh: Agathis alba (damar), Pinus
merkusii (pinus), Cupressus sp.,Araucaria sp., Sequoia
sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.
d. Gnetinae
Anggota kelompok ini berupa perdu,
liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun
berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan
floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi
sudah dapat disebut “bunga”. Contoh yang terkenal dari kelompok ini
adalah Gnetum gnemon (melinjo).
Tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan
yang bijinya terdapat di dalam bakal buah. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:
Hidup sebagai pohon, perdu, semak,
merambat atau herba/terna
Daun pipih dan lebar dengan susunan
tulang daun menyirip, menjari, melengkung atau sejajar
Memiliki bunga sejati dengan perhiasan
bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan alat perkembangbiakannya berupa
putik dan benang sari
Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelas
berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:
Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)
Tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledonae)
Tumbuhan Monokotil
Ciri-ciri adalah :
Memiliki satu daun lembaga (kotiledon)
Batang tidak bercabang atau bercabang
sedikit, ruas-ruas batang jelas
Daun biasanya berpelepah dan berupa
daun tunggal
Memiliki tulang daun sejajar
ataumelengkung
Tidak berkambium, jaringan xilem dan
floem pada akar dan batang tersusun tersebar
Memiliki sistem akar serabut
Bunga memiliki bagian-bagian dengan
jumlah berkelipatan 3, bentuk tidak beraturan, warna tidak mencolok
Contoh tumbuhan monokotil adalah
sebagai berikut :
Suku rumput-rumputan (Graminae),
misalnya: padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum
Suku pinang-pinangan (Palmae),
misalnya: kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak
Suku jahe-jahean (Zingiberaceae),
misalnya: kunyit, jahe, lengkuas
Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae),
misalnya: nanass
Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae),
misalnya: anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan irian jaya
Tumbuhan Dikotil
Ciri-cirinya adalah :
Memiliki dua daun lembaga (
dikotiledon)
Batang umumnya bercabang
Tulang daun menjari atau menyirip
Memiliki kambium sehingga akar dan
batang bertambah besar, jaringan ikat pembuluh xilem dan floem pada akar dan
batang tersususn dalam lingkaran
Memiliki sistem akar tunggang
Bunga memiliki bagian - bagian dengan
kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan bunga yang mencolok
Contoh tumbuhan dikotil adalah sebagai
berikut :
Suku getah-getahan (Euhorbiaceae),
misalnya: singkong, jarak, karet, puring
Suku polong-polongan (Leguminosae),
misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang
tanah
Suku terung-terungan (Solanaceae),
misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung
Suku jeruk-jerukan (Rutaceae),
misalnya: jeruk manis, jeruk bali
Suku kapas-kapasan (Malvaceae),
misalnya: kembang sepatu, kapas
Suku jambu-jambuan (Mirtaceae),
misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang
Suku komposit (Compositae),
misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan
Perbedaan Tumbuhan dikotil dan
monokotil seperti pada gambar dan tabel di bawah ini :
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon