Menganalisis
Teks Cerpen Berjudul
Juru
Masak
1. Tema
: kuliner, kewirausahaan.
2. Alur
: alur campuran, tahapan ceritanya meloncat loncat dan juga ditandai dengan
tanda (***) menandakan cerita tersebut alur dalam cerita itu berganti.
3. Latar:
latar tempat: desa Lareh Panjang, Jakarta, Perhelatan Gentasari, rumah Makaji,
rumah Mangkudun.
Latar waktu : beberapa tahun lalu, hari
pertama, saat ini, 2 tahun yang lalu, 2 hari yang lalu.
Latar suasana : bimbang, bingung, haru,
menyedihkan.
4. Tokoh :
Makaji,Mangkudun,Ronggogeni,Azrial.
5.
Penokohan : Makaji :
cerdas, lugu, tidak pilih kasih,
rendah hati, tidak gegabah, dan tidak ingkar janji.
Mangkudun : sombong, tidak menghargai orang lain, egois, dan pemarah.
Ronggogeni : baik, penyabar, penurut, patuh, dan
pasrah.
Azrial : baik, pantang menyerah, penyabar, pendendam, bekerja keras, ulet.
6.
Sudut pandang : menggunakan sudut pandang orang ketiga,contohnya
menunjukkan nama orang,
seperti mengatakan nama Azrial, Ronggogeni,dll.
7.
Gaya bahasa :
Majas hiperbola :1. Perhelatan bisa kacau tanpa kehadiran lelaki itu.
Gulai kambing akan terasa hambar
lantaran racikan bumbu tidak meresap ke dalam daging. Kuah gulai kentang dan
gulai rebung bakal encer karena keliru menakar jumlah kelapa parut hingga
setiap menu masakan kekurangan santan. 2. Merah padam muka Azrial mendengar nama
itu. Siapa lagi anak gadis Mangkudun kalau bukan Renggogeni, perempuan masa
lalunya. 3. Adik-adiknya sudah terbang hambur ke negeri orang. 4. Dua kali
meriam di tembakkan ke langit.
Majas litotes : Derajat keluarga memang seumpama lurah tak
berbatu,seperti sawah tak berpematang tak ada yang bisa di handalkan.
Majas paradoks : nasi banyak gulai melimpah, tetapi helat tak bikin
kenyang.
Majas antitesis : sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu
keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tidak peduli tuan rumah hajatan
itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya
menggelar syukuran seadanya.
Majas retorik : 1.orang tua mana yang tak ingin berkumpul dengan anaknya
di hari tua. 2.mana mungkin keluarga calon besan itu bisa di bohongi?
Majas asosiasi : ibarat emas dan loyang perbedaan mereka.
8.
Amanat
Mangkudun : jangan sombong dan meremehkan orang lain dan jangan egois.
Makaji : sabar, jangan terlalu
menuruti keinginan anak, lebih tegas dalam mengatasi masalah.
Azrial : jangan terlalu egois, lebih
sabar.
Ronggogeni : harus berani memilih hak yang
berkaitan dengan masa depan.
Menganalisis Unsur Teks Ekstrinsik Berjudul
Juru Masak
1. Latar belakang masyarakat
Sesuai
yang diceritakan dalam cerpen tersebut bahwa keadaan masyarakat dalam cerita
tersebut adalah masih tradisional yang masih mengandalkan juru masak
tradisional yang terkenal enak masakannya, meskipun juru masak tersebut tidak
lulusan sekolah masak. Lingkungan yang ada dalam cerpen tersebut di gambarkan
oleh pengarang yaitu desa, yang penduduknya masih melestarikan budaya gosip. Di
gambarkan juga bahwa didalam cerita tersebut masih ada perbedaan antara si kaya
dan si miskin, yang kaya semakin berjaya yang miskin semakin terhina.
2. Latar belakang penulis
Cerpen ini di tulis oleh seorang
penulis terkenal yaitu
Damhuri Muhammad lahir di Taram, Payakumbuh,
Sumatera Barat. Damhuir Muhammad lahir pada tanggal 1 Juli 1974. Ia adalah
seorang Alumnus Pascasarjana Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tidak hanya cerpen juru masak saja karyanya ada juga Laras (2005), Lidah
Sembilu (2006), dan Juru Masak (2009). Cerpennya Ratap Gadis Suayan, Bigau, Buku
esai sastra terkininya, Darah-daging Sastra Indonesia (2010). Maret 2014, ia
terpilih sebagai salah satu steering board (Dewan Pengarah) Asean Literary
Festival (Festival Sastra Asia Tenggara), yang dihadiri oleh perwakilan 15
negara. Oleh karena itu tidak heran bahwa bahasa yang di gunakan penuh
dengan majas, dan penuh arti.
3. Nilai-nilai
A. Nilai Moral :
a. Baik :
“Makaji tak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendakmenggelar
pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yangtamunya membludak atau orang biasa yang hanya
sanggup menggelar syukuran seadanya”
b.Buruk :
“Apa kau bilang? Jodoh? Saya tidak rela kau berjodoh dengan Azrial.
Akansaya carikan kau jodoh yang lebih bermartabat!”
B. Nilai sosial :
“Orang-orang Lareh Panjang hanya datang
di hari pertama, sekedar menyaksikan benda- benda pusaka adat
yang dikeluarkan untuk menyemarakkan kenduri, setelah itu
mereka berbalik meninggalkan helat, bahkan ada yang belum sempat
mencicipi hidangan tapi sudahtergesa
pulang.”
C. Nilai budaya :
” Pesta perkawinan Gentasari dengan Rustamadji yang digelar dengan
menyembelih tigabelasekor kambing dan berlangsung selama tiga hari.”
“Dua kali meriam ditembakkan ke langit, pertanda
dimulainya perhelatan agung. Tak
biasanya pusaka
peninggalan sesepuh adat Lareh Panjang itu dikeluarkan. Bila yangmenggelar
kenduri bukan orang berpengaruh seperti Mangkudun, tentu tak sembarang
dipertontonkan.”
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon