TEORI
PEMBENTUKAN BUMI
Bagaimana dan kapan bumi ini terbentuk, tidak ada yang
mengetahui secara pasti. Kalaupun ada yang memperkirakan secara ilmiah
bagaimana dan kapan terjadinya bumi dan alam semesta ini, hal itu berdasarkan
pengamatan yang empiris atas kelahiran suatu bintang yang pada saat ini bisa
dilakukan dengan teleskop Hubble, suatu teleskop ruang angkasa yang diluncurkan
menjelang berakhirnya abad ke 20 yang lalu.
Teori pembentukan
Bumi adalah berbagai teori yang diajukan sebagai penjelasan asal usul
terbentuknya Bumi.
Banyak ilmuwan yang meneliti dan menyimpulkan peristiwa terbentuknya Bumi,
dengan berbagai teori
dan hipotesis
mereka.
Teori oleh
Georges-Louis Leclerc
Pada tahun 1778 ahli ilmu alam Perancis Georges-Louis Leclerc, Comte de
Buffon, ngemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara
matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke
luar. Massa yang terpental inilah yang menjadi planet.
Teori
Laplace
Seorang ahli Matematika
dan astronomi Perancis Pierre Simon Marquis de Laplace
1796 mengemukakan Bumi terbentuk dari gugusan gas panas yang berputar pada
sumbunya, kemudian terbentuk cincin - cincin. Sebagian cincin gas tersebut, terlempar ke luar dan tetap terus berputar. Cincin
gas yang berputar akan mengalami pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan -
gumpalan bola
yang menjadi planet - planet, termasuk Bumi.
Teori
Planetisimal Hypothesis
Di kemukakan oleh, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika
bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang
ahli geologi,
yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada
suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan
tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan
jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang
tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari
massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian
lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah
bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi
dingin dan terbentuklah cincin yang lama-kelamaan menjadi padat dan disebut
planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik
dan bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi.
Teori Tidal
Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans
dan Harold Jeffreys, pada tahun 1918 mengemukakan
teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang melintas di dekat matahari,
sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk semacam
[cerutu].Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan
membentuk planet - planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Teori
Weizsaecker
Pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang
ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas
matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar
massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena
panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke
angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal.
ini akan menarik unsur - unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan
selanjutnya berevolusi membentuk planet - planet, termasuk Bumi.
Teori
Kuiper
Gerald P. Kuiper
mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula
besar berbentuk piringan cakram.
Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan
massa gas yang berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet.
Dalam teorinya, dia juga memasukkan unsur - unsur ringan, yaitu hidrogen dan
helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas,
sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan mulai
menggumpal menjadi planet - planet.
Teori
Whipple
Fred L. Whipple, seorang
ahli astronom Amerika mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan
kabut debu aneh yang mengandung nitrogen yang sedikit kosmis yang berotasi
membentuk semacam piringan.
Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya
menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa.
Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet - planet.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon