LAPISAN ATMOSFER YANG ADA DI LANGIT
1. Lapisan Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling
bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi
kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator.
Pada lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian.
Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya
turun turun 0,5 oC. Lapisan ini dianggap
sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan langsung dengan
permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk
manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan
troposfer.
Susunan kimia udara troposfer terdiri dari
78,03% nitrogrn, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon,
0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta 0,000005% xenon.
Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal
yang berhubungan dengan iklim. Walaupun
troposfer hanya menempati sebagian kecil saja dari atmosfer dalam, akan tetapi,
90% dari semua masa atmosfer berkumpul pada lapisan ini. Di lapisan inilah terbentuknya awan, jatuhnya
hujan, salju, hujan es dan lain-lain.
Di dalam troposfer terdapat tiga jenis
awan, yaitu awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 – 2 km; awan
pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 – 6 km; serta
awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 – 12 km.
Troposfer terbagi lagi ke dalam empat
lapisan, yaitu :
a.
Lapisan Udara Dasar
Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di
atas permukaan bumi. Keadaan di dalam
lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman,
ketinggian dari permukaan laut dan lainnya.
Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang
memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.
b.
Lapisan Udara Bawah
Lapisan udara ini dinamakan juga
lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 – 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu
udara dan juga menentukan iklim.
c.
Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)
Lapisan ini disebut juga lapisan udara
konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 – 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar
lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa
panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang
berubah-ubah.
d.
Lapisan Udara Tropopouse
Merupakan lapisan transisi antara lapisan
troposfer dan stratosfer terletak antara 8 – 12 km di atas permukaan laut
(dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat
panas yang paling rendah, yakni antara – 46° C sampai – 80o° C pada musim panas dan antara – 57° C sampai – 83° C pada musim dingin. Suhu
yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat
menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami
kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam
bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).
2.
Lapisan Stratosfer
Merupakan bagian atmosfer yang berada di
atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 – 60 km, atau lebih tepatnya lapisan
ini terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer.
Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin
meningkat dengan meningkatnya ketinggian.
Suhu pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan
bumi. Dengan demikian, profil suhu pada
lapisan stratosfer ini merupakan kebalikan dari lapisan troposfer.
Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah
keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet,
sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi.
Serapan radiasi matahari oleh ozon dan
beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan stratosfer
meningkat. Lapisanstratosfer tidak
mengandung uap air, sehingga lapisan ini hanya mengandung udara kering. Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse.
Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian
yaitu:
a.
Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu udara – 50° C sampai -55° C.
b.
Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu – 50° C sampai +
50° C.
c.
Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl,
dengan suhu antara +50° C sampai – 70° C. karena pengaruh sinar
ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya
akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.
3.
Lapisan Mesosfer
Mesosfer terletak di atas stratosfer pada
ketinggian 50 – 70 km. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya
ketinggian. Suhunya mula-mula naik,
tetapi kemudian turun dan mencapai -72°C di ketinggian 75 km.
Suhu terendah terukur pada ketinggian
antara 80 – 100 km yang merupakan batas dengan lapisan atmosfer berikutnya,
yakni lapisan mesosfer. Daerah transisi
antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah – 110° C .
4.
Lapisan Termosfer
Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse
dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi,
oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen
atomik di sini.
Proses pemecahan molekul oksigen dan
gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan
meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu
pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi,
yaitu :
a.
Lapisan Udara E
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km
dpl. Lapisan ini tempat terjadinya
proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini
dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat
memantulkan gelombang radio. Suu udara
di sini berkisar – 70° C sampai +50° C .
b.
Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara
APPLETON.
c.
Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari
matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C .
5.
Lapisan Ekosfer Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer
sangat rendah. Batas antara ekosfer
(yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak
jelas.
Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah
daerah yang masih dapat dipengaruhi daya
gravitasi bumi. Garis imajiner yang
membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon