cara kereta api mengerem

Sistem keamanan paling menentukan pada sebuah kereta tentulah rem. Sejak tahun 1900, semua kereta rel barang Amerika telah menggunakan rem angin otomatis, suatu sistem kompleks pipa, kompresor, katup, dan penggandeng yang akan memberhentikan sebuah rangkaian sepanjang 150 gerbong dengan aman.
Sejak penemuannya pada tahun 1872, hampir tiap bagian dari sistem rem angin otomatis telah mengalami perbaikan, tetapi prinsip kerja pokoknya tetap tak berubah, yakni udara termapatkan mendorong sebuah piston, yang menekankan sepatu rem pada roda kereta. Gesekan yang timbul menghentikan kereta. Sistem ini disebut otomatis, karena remnya bekerja secara otomatis kapan saja ada sela pada udara di dalam pipa. Rem angin model sekarang bahkan dapat merasakan apakah keretanya kosong atau sarat muatan dan melakukan pengereman dengan kekuatan yang disesuaikan dengan kebutuhan. 
Kereta listrik komuter menggunakan jenis rem lain yang menggunakan resistan elektromagnetik, bukan gesekan, untuk menghentikan gerak roda. Rem ini dapat menghentikan kereta komuter yang agak ringan dengan ceat dan halus, tetai tidak akan mampu menghentikan kereta barang yang berat atau kereta pengumpang yang ditarik lokomotif.

Berikut beberapa jenis rem pada kereta beserta cara kerjanya:

1. Rem Angin Otomatis
Bila masinis kereta mengaktifkan katup rem, udara yang dimampatkan bergerak dari pipa rem, masuk katup kendali dan terus ke silinder rem. Tekanan udara dalam silinder rem menggerakkan tuas yang menekankan sepatu rem ke roda kereta kuat-kuat. Melekpaskan katup rem menyebabkan tekanan udara lepas dari silinder rem dan sepatu rem pun menjauhi roda. 
Katup kendali itu juga memicu rem secara otomatis apabila sebuah gerbong terlepas dari bagian kereta lainnya. Sebuah tabung tambahan menyimpan  cadangan udara termampatkan yang akan digunakan dalam keadaan darurat.

2. Rem Angin Listrik
Kereta penumpang menggunakan sirkuit kendali elektronik untuk mengatur besar tekanan udara pada silinder rem. Pengereman dengan sistem ini lebih halus daripada pengereman dengan rem angin otomatis. 

3. Rem Elektromagnetik
Rem pada kereta listrik komuter menggunakan resisten magnetik, bukan gesekan, untuk mengendalikan pengereman yang mantap pada segala kecepatan. Mematikan daya ke motor listrik penggerak, menghasilkan suatu medang magneet yang melawan putaran roda kereta. Semakin lama matinya daya itu, semakin kuat aksi pengeremannya. 

(Sumber: NGI)
Previous
Next Post »
Thanks for your comment