Makanan dengan bentuk lonjong ini biasanya
disajikan dengan berbagai macam makanan lainnya, seperti rujak, soto, bakso dan
lain sebagainya. Teksturnya yang lembut dan empuk membuatnya jadi alternatif
pengganti nasi.
Namun tahukah kamu? Ternyata lontong itu punya
makna filosofis yang cukup mendalam. Kata lontong itu berasal dari bahasa Jawa
“Olone dadi kothong” atau jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti
“Kejelekannya sudah tidak ada lagi atau hilang”.
Filosofi tersebut erat kaitannya dengan bulan Ramadhan.
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwasanya bulan Ramadhan adalah bulan suci
umat Islam yang dimana dibukakan pintu ma’af serta dimudahkannya untuk
beribadah serta pahala yang berlipat-lipat dibandingkan dengan bulan-bulan yang
lainnya. Hingga akhirnya kembali suci atau fitrah (Olone dadi kothong).
Bahan :
- Daun pisang kepok atau klutuk yang cukupan, atau tidak terlalu tua atau muda. Kemudian jemur daun pisang atau di panaskan diatas api supaya agak layu, lap bersih, lalu potong-potong sesuai dengan ukuran lontong yang diinginkan, standarnya yaitu sekitar 30 x 20 cm
- Beras yang berkualitas baik dan pulen (takaran sesuai kebutuhan), rendam dalam air dingin selama 1 jam atau lebih.
- Lidi untuk menyemat, bisa membuat sendiri dari kulit bambu atau lidi daun kelapa.
- lembar daun pandan atau secukupnya atau sesuai jumlah lontong
- Air panas dan dingin secukupnya
Cara membuat :
- Ambil dua lembar daun pisang, gulung menyerupai silinder dengan bagian bawah daun pisang berada didalam. Jika silender sudah dirasa cukup ukuran dan posisinya rata dan lurus, semat salah satu ujungnya dengan lidi. (buatlah beberapa sekaligus, sesuai kebutuhan)
- Isi silinder atau gulungan daun pisang yang sudah dibuat dengan beras yang sudah direndam dan tiris, dengan jumlah takaran setengah(1/2) gulungan. Semat ujung gulungan dengan lidi untuk menutupnya.
- Masukkan bakal lontong kedalam panci yang tinggi dengan posisi berdiri. Susun lontong di dalam panci tinggi dengan posisi berdiri. Tambahkan air dingin sampai bakal lontong terendam dengan air seluruhnya. Masukkan selembar daun pandan.
- Rebus dengan api sedang. Setelah 2 jam direbus, tambahkan air panas sampai lontong terendam kembali seluruhnya.
- Rebus lontong sampai memadat dan kenyal. Angkat lontong dan ditiriskan dengan posisi berdiri dan diangin-anginkan supaya dingin. Kalau ada gunakan wadah tiris yang terbuat dari anyaman bambu, kalau tidak bisa menggunakan wadah plastik tiruan anyaman atau berlubang-lubang.
Lemper merupakan salah satu jajanan primadona yang
hampir selalu ada dalam setiap acara-acara besar. Mulai dari resepsi
pernikahan, khitanan, hingga bukusan pengajian.
Selain itu, lemper ternyata juga mempunyai filosofi
mendalam yang berasal dari bahasa Jawa, yaitu “Yen dilem atimu ojo memper” yang
jika diartikan dalam bahasa Indonesia “Ketika dipuji maka hatimu jangan sombong
atau membanggakan diri”. Dengan kata lain bahwasanya diatas langit itu masih
ada langit, dan tidak sepatutnya manusia itu menyombongkan diri. Karena,
manusia itu hanya bagian kecil dari dunia ini.
Bahan-
bahan untuk membuat lemper:
- Beras ketan
200 gr (pengolahannya yaitu direndam dulu selama 1 jam lebih lalu
tiriskan)
- Daun salam
1 lbr
- Serai 1
btg, dimemarkan
- Garam ¾ sdt
- Sobekan
daun pisang sebagai pembungkus
- Santan
kelapa 125 ml
Bahan untuk isi lemper:
- Paha ayam 2
bh
- Air 500 ml
- Serai 1
btg, dimemarkan
- Daun salam
2 lbr
- Garam ¾ sdt
- Merica
bubuk ¼ sdt
- Santan
kelapa 100 ml
- Gula pasir
½ sdt
Bumbu-bumbu yang diulek:
- Bawang
merah 6 btr
- Bawang
putih 4 siung
- Ketumbar 1
sdt
- Kemiri 3
butir, disangrai
Langkah pembuatan lemper ayam dengan
cara:
- Pembuatan
isi: masukan ayam ke dalam air dan rebus sampai matang lalu angkat ayam.
Kemudian cabik kecil-kecil dagingnya dan ukur air kaldunya sampai 250 ml
- Campurkan
ayam, bumbu halus, serai, merica bubuk, daun salam, gula pasir. dan garam,
lalu aduk sampai merata. Setelah itu, tuangkan air kaldu dan masak sampai
mendidih. Kemudian tuangkan santan dan masak sampaibetul-betul meresap
lalu dinginkan
- Kukus beras
ketan selama ±20 menit atau sampai matang, lalu angkat
- Rebus
santan, serai, daun salam dan garam sampai mendidih. Setelah itu, matikan
api kemudian tambahkan beras ketan dan masak sampai meresap. Setelah itu,
angkat dan kukus sekitar ±30 menit atau sampai matang
- Pipihkan
sedikit ketan dan beri isi. Kemudian bentuk lemper sesuai keinginan anda
lalu bungkus dengan daun pisang
- Lemper
lezat isi ayam siap disantap
Ketupat atau yang disebut juga dengan kupat,
merupakan salah satu makanan ikonik ketika perayaan lebaran. Sebernya ketupat
tidak jauh beda dengan lontong, akan tetapi ketupat mempunyai bentuk yang unik
dan membutuhkan keahlian khusus dalam membuatnya.
Dibalik ketenaran ketupat, ternyata dia juga
memiliki filosofi mendalam yang berasal dari bahasa Jawa “Ngaku lepat” yang
jika diartikan dalam bahasa Indonesia, berarti “Mengakui kesalahan”. Makanya,
sering kita jumpai ketupat ketika moment lebaran fitri yang dimana terdapat
momen untuk saling
Bahan
- 1 liter
beras berkualitas bagus
- 10 bungkus
ketupat
- Garam
secukupnya
Langkah-langkah
- Pertama –
tama, beras dicuci bersih kemudian direndam selama 2 sampai 3 jam dengan
sedikit garam. Setelah itu tiriskan
- Jika beras
sudah selesai direndam dan bungkus ketupat sudah siap, masukkan beras ke
dalam bungkus ketupat sampai sepertiga bagian atau setengah penuh
- Ambil
dangan besar kemudian isi air. Masak air dan didihkan
- Masukkan
ketupat yang telah diisi beras ke dalam dandang dan masak selama 4 sampai
5 jam
Tips Membuat Ketupat Lebaran
- Pilihlah
daun ketupat yang bagus dan sempurna agar hasilnya terlihat cantik
- Saat
merendam beras untuk dibuat ketupat bisa ditambah sedangn sedikit air
kapur sirih. Air kapur sirih akan membuat ketupat lebih kenyal dan awet
- Pada waktu
merebuse, sebaiknya ketupat harus selalu dalam keadaan terendam air
- Setelah
ketupat matang, langsung siram dengan air dingin dan gantung di tempat
yang terkena angin agar kandungan airnya berkurang sehingga tidak cepat
basi
Makanan khas yang satu ini juga sering kita jumpai
ketika acara-acara tradisional dan biasanya jadi salah stu jenis makanan
pengisi kotak kue yang dihantarkan ke tetangga kanan kiri. Makanan ini memiliki
bentuk yang hampir mirip dengan surabi, akan tetapi bentuknya lebih padat dan
bulat.
Selain itu, apem juga memiliki filosofi mendalam
yang berasal dari bahasa Arab “Afwun” yang jika diartikan dalam bahasa
Indonesia, berarti “Maaf”. Jadi, dulu orang-orang tua sengaja ngasih tetangga
mereka apem dengan tujuan untuk meminta maaf. Oleh karena itu, apem mempunyai
rasa yang manis, semanis meminta maaf.
Bahan :
- 300 gram
tepung beras
- 60 gram
tepung kanji
- 250 ml
santan kelapa kental
- 300 ml air
hangat
- 200 gram
gula pasir
- 1/2 sendok
teh garam halu
- 1 sendok
teh ragi instant
- pewarna
makanan ( sesuai selera ) secukupnya
- larutkan
ragi instan dalam 5 sendok makan air hangat, sisihkan sejenak
- rebus gula
pasir dengan santan sampai mendidih dan gula larut sambil diaduk-aduk,
diamkan sampai dingin
- campurkan
tepung beras, tepung kanji, ragi yang sudah dilarutkan dan air hangat
dalam satu wadah
- uleni bahan
yang sudah dicampur sampai kalis kira-kira selama 10-15 menit
- tuang
santan kedalam adonan yang sudah kalis sambil diaduk-aduk hingga merata,
diamkan adonan selama 1 jam
- bagi adonan
menjadi beberapa bagian kemudian beri beberapa tetes pewarna makanan
sesuai selera, aduk sampai tercampur rata
- tuang
adonan kedalam cetakan lalu kukus dalam langseng kira-kira selama 25 menit
atau sampai matang dan empuk
- angkat kue
apem yang sudah matang dan keluarkan dari cetakan
- kue apem
siap untuk disajikan
Kolak, biasanya tebuat dari berbagai macam jenis
umbi-umbian, mulai dari ketela, singkong dan lain sebagainya. Terkadang juga
ditambah dengan yang lainnya, seperti pisang, kacang hijau, dan lain
sebagainya.
Umbi-umbian tersebut jika dalam bahasa Jawa disebut
dengan “Polo pendem”. Hal tersebut bertujuan untuk mengingatkan kita, akan
kematian yang dimana setiap manusia pasti akan dipendam atau dikubur.
Maka dari itu, sebelum hal tersebut menimpa kepada
kita, maka berbuat baiklah dan lakukan kewajibanmu sebagaimana mestinya. Jangan
pernah melalaikan Sholat dan selalu menjaga hubungan baik dengan sesama, karena
kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh sang pencipta.
Selain itu, di dalam kolak biasanya juga terdapat
yang namanya santan atau biasanya disebut dengan santen yang berasal dari
bahasa Jawa “Sing salah nyuwun ngapunten” yang jika diartikan ke dalam bahasa
Indonesia “Siapapun yang bersalah haruslah minta maaf” baik itu kepada sesama
manusia atau kepada Allah
Bahan :
- 500 gram
pisang tanduk yang sudah matang dan masih segar
- 200 gr gula
merah ( disisir halus )
- 2 sendok
makan gula psir2 lembar daun pandan ( dicuci bersih )
- 100 gram
kolang kaling ( potong menjadi 3 bagian )
- 600 ml
santan kelapa
- 1 sendok
teh garam halus
- 1/2 sendok
teh vanili bubuk
- air untuk
merebus gula merah secukupnya
- kupas kulit
pisang tanduk lalu potong serong dengan ukuran sesuai selera, sisihkan
- rebus gula
merah yang sudah disisir halus dengan 70 ml air sampai gula benar-benar
larut, angkat dan saring
- campur
rebusan gula merah, santan kelapa, gula pasir, garam dan vanili bubuk
dalam panci
- rebus bahan
yang sudah dicampur diatas api sedang sambil diaduk-aduk sampai mendidih
- masukkan
kolang kaling dan potongan pisang tanduk kedalam rebusan santan, diamkan sampai
matang sambil sedikit diaduk
- kolak
pisang santan siap dinikmati
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon